Senin, 09 Januari 2012

Jamur Tiram Goreng

Setiap sore keponakan saya selalu dititipkan di rumah sehingga suasana rumah ramai oleh anak2. Karena itu pula setiap hari saya harus memutar otak untuk menyediakan camilan agar mereka tetap asyik bermain dan tidak melupakan untuk mengisi perut. Camilan yang murah(sesuai dengan kocek saya), enak dan anak2 suka jadi modal untuk menentukan jenis makanan. Setelah saya tanya dengan penjual sayur keliling di lingkungan saya, jamur tiram seberat 250 gram hanya seharga 7ribu rupiah. Dulu saya pernah membeli jamur goreng di kota Bandung, dan cara mengolahnya sangat gampang. Hanya bermodalkan penglihatan mata, saya langsung tahu cara membuatnya. Tinggal kita variasikan saja tepung apa yang akan dipakai untuk menggorengnya. Ada tepung yang sudah jadi misalnya tepung bumbu merk sajiku, atau kita pakai tepung beras putih(supaya kriuk..kriuk..ketika dimakan). Saya memakai pilihan kedua. Mari simak proses pembuatannya..yuk..yak..yuk...
Cara membuat:
1. cuci bersih jamur tiram dan buang sedikit bonggol hitam dan keras yang berada di pangkal batang. 

2. Belah kecil-kecil sesuai selera

3. Siapkan tepung beras putih 250 gram dan masako rasa ayam 1 bungkus serta ditambah garam 1/2 sdt.
 

4. Aduk rata tepung dan bumbu.


5. Masukkan jamur ke dalam tepung dan campur rata sampai jamur benar2 terselimuti bumbu. Supaya tepung melekat pada jamur, pada saat dicampur, jamur agak diremas-remas supaya air bekas cuciannya keluar dan membuat tepung menjadi melekat.


6. Panaskan minyak (agak banyak sampai jamur tenggelam) dengan api sedang, lalu masukkan jamur tepung tadi satu persatu supaya tidak melekat saat di wajan.


7. Setelah kulit jamur terlihat coklat dan garing, angkat dan tiriskan. Lalu masukkan jamur lagi sampai seluruhnya habis digoreng.


8. Jamur siap dihidangkan kepada anak-anak. Dan hasilnya lumayan banyak cukup dimakan 4 orang anak2 dan 1 orang dewasa( maksudnya saya gitu lo..). kriuk...kriuk...nyammy...






 " Hidup akan terasa lebih memiliki makna, jika mampu memberikan manfaat atau pun lebih berguna  untuk orang2 di sekitar kita, jika kita mampu berbagi dalam kesempitan maupun kesusahan"


Dalam kesusahan dan keterbatsan namun kita masih memberikan kesempatan untuk berbagi dengan hati ikhlas dan senyum tulus, itulah makna hidup dalam kehidupan.(ft)